Worldsbeyondnft.com – Perangkat antivirus memang melindungi kamu dari berbagai ancaman daring, namun tidak ada yang sempurna. Faktanya, PC kamu tetap bisa diretas meski telah menggunakan perangkat lunak keamanan terpercaya dengan rekam jejak yang baik.
Ketika membahas kemungkinan komputer “diretas”, yang dimaksud adalah pelaku kejahatan siber telah mengakses dan mengendalikan PC kamu. Pelaku bisa berupa kelompok kriminal yang memasang malware di jutaan komputer (misalnya untuk memata-matai atau mencuri data kartu kredit), atau individu yang menggunakan Remote Access Trojan (RAT) untuk mengintip aktivitas kamu melalui webcam.
Berikut tanda-tanda umum yang mengindikasikan PC mungkin telah diretas, sehingga data pribadi dan sumber daya sistem kamu terancam.
1. Muncul Peringatan Antivirus atau Pesan Aneh
Peringatan dari antivirus, baik Windows Defender bawaan sistem atau aplikasi lain bisa menjadi tanda bahwa hacker telah mengakses komputer kamu. Jika kamu sering menerima notifikasi tentang virus atau malware yang terdeteksi, ini adalah sinyal bahaya. Bahkan jika antivirus mengklaim malware telah dihapus, tetapi notifikasi terus muncul, waspadalah. Bisa jadi antivirus hanya membersihkan sebagian, sementara peretas masih memiliki akses tersembunyi.
Selain itu, pesan aneh seperti pemberitahuan bahwa antivirus dinonaktifkan juga patut dicurigai. Peretas mungkin sengaja mematikan antivirus untuk menghalangi perlindungan.
2. Lampu Webcam Menyala Tanpa Sebab
Jika lampu webcam tiba-tiba menyenyala tanpa kamu mengaktifkannya, segera selidiki penyebabnya. Lampu ini biasanya aktif saat kamera digunakan, termasuk oleh malware seperti RAT yang memata-matai melalui kamera. Meski beberapa laptop tidak dilengkapi lampu indikator, kamu bisa memeriksa ikon kamera di system tray.
Sayangnya, malware canggih bisa menyembunyikan diri dari daftar aplikasi yang menggunakan kamera. Jadi, pastikan tidak ada aplikasi konferensi video yang berjalan di latar belakang.
3. Performa Komputer Melambat Drastis
Malware yang berjalan di latar belakang seringkali membuat komputer menjadi lambat. Aplikasi sulit dibuka, laman web memuat lebih lama, atau sistem terasa berat. Hal ini bisa terjadi jika banyak malware aktif atau jenis tertentu seperti crypto-mining yang menghabiskan sumber daya CPU/GPU untuk menambang kripto.
Periksa Task Manager untuk melihat proses yang memakan sumber daya. Namun, ingatlah bahwa proses sistem seperti pembaruan Windows juga bisa menyebabkan kelambatan. Jika tidak ada aktivitas jelas tetapi performa tetap buruk, lakukan pemindaian menyeluruh.
4. Komputer Sering Freeze atau Aplikasi Crash
Sistem yang sering freeze atau aplikasi yang tiba-tiba crash bisa menjadi indikasi malware. Beberapa malware mengganggu driver atau kernel Windows, memicu blue screen, crash, atau freeze. Meski masalah ini juga bisa disebabkan oleh kerusakan hardware atau bug aplikasi, jika penyebabnya tidak jelas, malware patut diwaspadai.
5. Muncul Aplikasi Aneh dan Popup Mencurigakan
Popup browser atau aplikasi tak dikenal yang tiba-tiba muncul bisa jadi tanda malware. Meski beberapa aplikasi resmi juga menampilkan popup, perhatikan jika muncul jendela Command Prompt yang cepat hilang—bisa jadi itu aktivitas mencurigakan.
6. Pengaturan Browser Berubah Tanpa Izin
Malware seperti adware atau spyware sering mengubah beranda browser, mesin pencari default, atau menambahkan ekstensi tanpa izin. Perubahan ini bertujuan memantau aktivitas daring kamu atau menampilkan iklan berlebihan. Jika ini terjadi, reset pengaturan browser dan lakukan pemindaian mendalam untuk menghapus malware.
7. Email Aneh atau Perubahan Password Tiba-tiba
Peretasan tidak hanya mengincar komputer, tetapi juga akun online kamu. Jika ada email aneh yang dikirim dari akun kamu, atau password tiba-tiba diubah, bisa jadi peretas telah membobol akun kamu. Ini sering terjadi akibat kebocoran data atau penggunaan password yang sama di banyak platform. Segera ganti password dan aktifkan two-factor authentication.
Tetap Waspada Terhadap Peretasan
Daftar ini tidak lengkap, karena peretasan canggih mungkin tidak meninggalkan jejak. Peretas profesional ingin tetap tak terdeteksi sambil mencuri data penting. Jika insting kamu merasa ada yang salah, jalankan pemindaian antivirus berkali-kali.
Jika tidak ada temuan tetapi masih ragu, pertimbangkan untuk reset PC. Proses ini mengembalikan Windows ke pengaturan pabrik, menghapus semua malware, meski kamu harus menginstal ulang aplikasi. Meski merepotkan, ini harga kecil untuk ketenangan pikiran.