Worldsbeyondnft.com – Virtuos dikenal sebagai studio pengembang yang mendukung proyek besar seperti Oblivion Remastered dan Metal Gear Solid Delta: Snake Eater. Meskipun karya mereka berhasil menjadi salah satu game dengan penjualan terbaik di 2025, sejumlah sumber mengungkap bahwa Virtuos kini menghadapi tekanan internal yang luar biasa. Laporan dari jurnalis Gauthier Andres menyebutkan bahwa sekitar 300 posisi pekerjaan atau 7% dari total staf perusahaan akan dipangkas. Pemangkasan ini mencakup kantor di China, serta sejumlah kantor di Prancis dan AS, termasuk studio Virtuos Lyon yang sempat mengundang aksi mogok oleh pegawai.
Daftar Isi:
Investasi Besar, Kontrak Tanpa Royalti
Salah satu akar pemicu konflik ini adalah kebijakan internal Virtuos yang mengedepankan kualitas tinggi untuk proyek seperti Oblivion Remastered, meski tanpa kontrak royalti. Studi ini disebut ‘over‑delivering’ dibanding anggaran yang disediakan, menghasilkan game sukses besar tanpa keuntungan finansial langsung bagi Virtuos. Kondisi ini menyebabkan pimpinan membekukan kenaikan gaji dan mengurangi bonus sejak Februari 2025—tindakan yang memicu ketidakpuasan di antara tim pengembang,
Gelombang PHK & Respon Pegawai
Pelaksanaan PHK dipusatkan di kantor China sebanyak 200 pegawai, sementara sekitar 100 sisanya berasal dari tim di Prancis dan AS. Virtuos Paris, yang memegang peran penting dalam pengerjaan Oblivion Remastered, mencatat jumlah PHK lebih kecil, yakni kurang dari 10 orang. Setelah kabar PHK terungkap, pegawai kantor Lyon melakukan aksi mogok sebagai protes atas keputusan tersebut dan untuk melindungi kapasitas studio di masa depan.
AI dan Otomatisasi: Tantangan Baru Bagi Tenaga Kerja
Di tengah pergolakan internal, Virtuos juga mulai mendorong adopsi alat generatif AI dan mewajibkan pelatihan dasar kepada karyawan. Pendekatan ini dinilai sebagai strategi jangka panjang untuk otomatisasi—fungsi yang dapat mengurangi kebutuhan terhadap tenaga manusia secara signifikan. Hal ini memperparah tekanan terhadap pegawai yang kini menghadapi ketidakpastian pekerjaan.
Latar Belakang Virtuos & Konteks Industri
Virtuos adalah perusahaan global yang sejak 2004 telah berkontribusi pada banyak proyek besar, mulai dari port game lama hingga remaster dan dukungan patch. Mereka berkolaborasi dengan studio besar seperti Bethesda dan Konami, serta memberikan kontribusi pada game seperti Cyberpunk 2077 dan franchise Metal Gear. Meskipun dukungan virtuos terlihat konsisten, insiden PHK ini menunjukkan begitu rapuhnya stabilitas kerja di industri game saat ini—bahkan untuk studio yang terlibat dalam game besar.
Dampak Q&A: Bagaimana Masa Depan Virtuos?
Meskipun Virtuos telah kehilangan sejumlah pegawai, mereka tetap memiliki sekitar 3.900 staf global. Studio masih tengah bersiap merilis Metal Gear Solid Delta: Snake Eater pada Agustus 2025 dan potensial mendukung update besar Cyberpunk 2077. Namun, langkah PHK dan ketegangan internal mencerminkan masalah manajemen dan transparansi—apakah kerja keras mereka akan benar-benar dihargai? Ataukah karya sukses akan tetap menjadi proyek “untuk pamer”, tanpa imbalan finansial yang sepadan?
Kesimpulan
Kasus Virtuos menegaskan bahwa keberhasilan komersial game tidak selalu menjamin stabilitas perusahaan. Kontrak tanpa royalty, tekanan berlebih untuk kualitas tinggi, dan automasi AI menjadi kombinasi yang merusak moral tim. Meskipun Oblivion Remastered sukses besar, keputusan internal yang tidak menguntungkan memicunya menjadi tragedi pribadi bagi ratusan pengembang. Ke depan, industri game perlu lebih bijak menghargai kontribusi Atlier outsourcing seperti Virtuos, agar ambisi tidak membunuh talenta.