Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaGameInternet

Pemerintah Minta Anak Hindari Roblox, Tapi Belum Blokir Secara Resmi

5
×

Pemerintah Minta Anak Hindari Roblox, Tapi Belum Blokir Secara Resmi

Sebarkan artikel ini

Worldsbeyondnft.com Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, secara terbuka mengimbau agar anak-anak khususnya usia sekolah dasar tidak bermain game virtual seperti Roblox. Kekhawatiran muncul karena anak dianggap belum memiliki kemampuan membedakan antara dunia nyata dan rekayasa digital, sehingga ada risiko meniru konten kekerasan maupun ucapan kasar yang ditemukan dalam game tersebut.

Sebagai kelanjutannya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, menjelaskan bahwa pelarangan ini bertujuan untuk melindungi anak dari dampak negatif digital. Pemerintah juga tengah mendalami aturan klasifikasi usia dalam Roblox dan menegaskan akan mengambil langkah jika ditemukan bukti pelanggaran norma atau konten yang membahayakan generasi muda .

Pengamat Menilai Pelarangan Kurang Efektif, Butuh Pendekatan Lebih Holistik

Banyak orang tua dan pengamat mengkritik pelarangan Roblox sebagai tindakan yang terlalu menyudutkan dan seakan mengabaikan potensi edukatif game tersebut. Menurut mereka, Roblox bisa menjadi sarana pembelajaran kreatif seperti belajar logika pemrograman dan bahasa Inggris jika penggunaan diatur dengan bijak.

Kritik utama adalah bahwa pelarangan tidak akan menyelesaikan akar masalah. Lebih efektif jika pemerintah memfokuskan upaya pada literasi digital, edukasi orang tua, serta penguatan tools kontrol orang tua seperti parental control dan pembatasan waktu bermain. Hal ini dianggap jauh lebih mendidik dan realistis ketimbang larangan total.

Inti Perdebatan: Blokir vs Edukasi Digital

Secara ringkas, isu ini memunculkan pertanyaan mendasar: apakah pelarangan merupakan solusi terbaik untuk melindungi anak dari dampak negatif game online, atau justru pemahaman dan pengawasan yang menjadi kunci utama?

  • Larangan game seperti Roblox memang bisa tampak sebagai langkah tegas, tapi cenderung menyamarkan tantangan sebenarnya: bagaimana mengedukasi anak dan orang tua agar bisa menggunakan teknologi secara kritis dan aman.
  • Pengawasan aktif orang tua, termasuk memanfaatkan fitur kontrol dan mendampingi anak dalam menggunakan game, terbukti lebih mampu menjaga keamanan digital secara berkelanjutan.
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *