Worldsbeyondnft.com – Di Tahun 2025 banyak sekali produsen laptop menghadirkan inovasi baru dengan merilis laptop unggulan mereka. Tapi pernahkah kamu berpikir laptop apa yang paling cepat saat ini? Kami mengutip dari situs ZDNet dan ini adalah list laptop tercepat di tahun 2025.
Daftar Isi:
1. MacBook Pro M4 Max
Laptop terbaru dari Apple ini hadir sebagai produk yang tidak terkalahkan di segmen laptop tercepat. Dengan pilihan memori hingga 48 GB dan SSD 1 TB, perangkat ini menggabungkan CPU M4 Max dan GPU 32‑core untuk menghadirkan kemampuan rendering grafis kelas desktop. Hasil benchmark menunjukkan kecepatan luar biasa, misalnya dalam Photoshop menggunakan AI Denoise, MacBook Pro M4 Max menyelesaikan tugas dalam waktu kurang dari 20 detik—setengah lebih cepat dari pendahulunya. Display Liquid Retina XDR 120 Hz dan tingkat kecerahan mencapai 1.600 nits semakin menegaskan statusnya sebagai laptop unggulan yang tetap efisien dan portabel, mampu menyentuh durasi baterai hingga 18 jam.
2. Dell XPS 13
Laptop Dell XPS 13 dengan prosesor Snapdragon X Elite X1E-80-100 dan GPU Adreno menawarkan perpaduan efisiensi daya dan performa impresif dalam format ultra-portable. Dengan kemampuan bertahan hingga 17 jam, perangkat ini sangat nyaman untuk penggunaan sehari-hari atau perjalanan kantor. Meskipun tidak menyuguhkan performa ekstrem kelas gaming, XPS 13 berhasil mengakomodasi kebutuhan produktivitas tinggi dan aktivitas kreatif secara memadai dalam desain ringkas dan stylish.
3. Asus Zenbook S14
Asus Zenbook S14 menjadi pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan performa mulus hingga multitasking berat dalam bodi yang ringan. Ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 7 (generasi 2) dan GPU Intel Arc, perangkat ini dilengkapi hingga 32 GB RAM dan 1 TB SSD. Layarnya OLED berkualitas tinggi mendukung hingga 17 jam penggunaan, menjadikannya opsi kaya fitur dalam paket premium yang mudah dibawa.
4. Asus ProArt P16
Bagi para kreator, Asus ProArt P16 menawarkan spesifikasi flagship seperti prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370 dan GPU Nvidia RTX 4060, serta memori yang bisa dikonfigurasi hingga 64 GB dan SSD hingga 2 TB. Panel OLED‑nya akurat untuk performa warna dan cocok untuk editing video dan desain profesional. Durasi baterainya mencapai sekitar 13 jam, menjadikannya mesin kerja portabel yang benar-benar siap menangani proyek berat seperti editing foto, video, dan rendering.
Jika kamu membutuhkan laptop gaming portabel dengan performa mumpuni, Lenovo Legion Pro 7i merupakan pilihan cerdas. Ditenagai oleh Intel Core i9 generasi ke-14 dan VGA Nvidia RTX 4080, perangkat ini menawarkan kinerja gaming maksimal dengan daya tahan baterai sekitar tujuh jam. Meskipun tidak se-portable mesin ultrabook, Legion Pro 7i ideal untuk gamer berat atau profesional yang membutuhkan performa tinggi dalam bodi laptop standar.
5. Razer Blade 18
Untuk pengalaman gaming serta karya kreatif yang lebih extreme dan profesional, Razer Blade 18 adalah kandidat kuat. Berbeda dari model ultrabook, Razer Blade 18 membawa prosesor Intel Core i9 HX 24‑core generasi ke-13 dan GPU Nvidia RTX 4070. Layar Full HD 240 Hz memberikan kelancaran yang hebat dalam game dan aplikasi intensif. Meski menuntut sistem pendingin yang kuat karena suhu tinggi, bodinya yang tipis dan estetis membuatnya tampil premium sekaligus efisien.
6. Microsoft Surface Laptop Studio 2
Laptop ini hadir sebagai perangkat 2-in-1 dengan daya tahan baterai luar biasa, mencapai hingga 19 jam. Ditenagai prosesor Intel Core i7‑13800H dan GPU hingga Nvidia RTX 4060, perangkat ini mampu mendukung alur kerja yang berat seperti desain grafis dan pemrograman profesional. Desainnya fleksibel, bisa digunakan sebagai tablet atau laptop, Microsoft Surface Laptop Studio 2 cocok untuk pengguna kreatif yang menghargai portabilitas tanpa mengorbankan performa dan masa pakai baterai panjang .
Dalam penilaiannya, ZDNet menggabungkan hasil benchmark, pengalaman langsung selama 1–2 minggu, serta pola penggunaan nyata—meliputi produktivitas, harga, portabilitas, dan ketahanan baterai. Metode ini memastikan bahwa rekomendasi mereka bukan sekadar angka teknis, melainkan refleksi keseluruhan pengalaman penggunaan sehari-hari .