Worldsbeyondnft.com – Equinix yang merupakan raksasa infrastruktur digital global, resmi menginjakkan kaki di Indonesia dengan meluncurkan data center atau pusat data pertama mereka di Jakarta. Fasilitas bernama JK1 ini dioperasikan melalui kerja sama dengan PT Astra International Tbk, menandai langkah strategis dalam menggarap pasar infrastruktur digital Indonesia yang sedang tumbuh pesat.
Baca Juga: Bahaya! AI Bisa Merusak Sistem Pendidikan dengan Cepat
Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130 miliar pada 2025, didorong oleh permintaan konektivitas dan layanan data yang lebih cepat dan andal di berbagai sektor. JK1 hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan akses ke lebih dari 50 penyedia jaringan global dan lokal serta pertukaran internet. Pusat data ini dirancang membantu perusahaan mengembangkan operasi sambil tetap terhubung secara regional dan global.
Dukungan Pemerintah dan Peluang bagi UMKM
Pemerintah menyambut baik inisiatif ini. Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyebut JK1 sebagai “gerbang strategis” bagi perusahaan teknologi global dan startup yang ingin berkembang di Indonesia. “Indonesia memiliki keunggulan pasokan air yang memadai dan akses energi kompetitif, termasuk potensi energi hijau yang besar—faktor kunci efisiensi operasional data center,” ujarnya. Menurut Meutya, kehadiran JK1 juga membuka peluang bagi bisnis lokal, mulai dari korporasi hingga UMKM, untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital yang lebih terhubung.
Ricky Kusmayadi, Wakil Menteri Bidang Teknologi Informasi Investasi BKPM, menambahkan bahwa peluncuran ini mencerminkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi digital jangka panjang. “Kolaborasi antara mitra global dan lokal ini sejalan dengan visi menjadikan Indonesia sebagai hub digital regional. Kami mengundang lebih banyak investor untuk mengeksplorasi peluang di industri pusat dataIndonesia,” katanya.
Respon Positif dari Pelaku Bisnis
Cyrus Adaggra, Presiden Equinix Asia-Pasifik, mengungkapkan bahwa JK1 telah memiliki daftar pelanggan sejak hari pertama diluncurkan. “Asia Tenggara adalah pasar strategis bagi Equinix dan pelanggan global kami. Kehadiran JK1 memperkuat posisi kami dalam mendukung perusahaan lokal maupun multinasional yang berekspansi di kawasan ini,” jelasnya.
Permintaan layanan cloud menjadi salah satu pendorong utama. Haris Izmee, Managing Director Equinix Indonesia, menyoroti pertumbuhan cepat e-commerce dan adopsi cloud di Tanah Air. *“Sektor e-commerce diprediksi mencapai US$120 miliar pada 2025. Pertumbuhan ini membutuhkan infrastruktur yang solid, dan JK1 hadir untuk memenuhi skalabilitas serta performa yang dibutuhkan perusahaan,”* ujar Izmee.
Santosa, Direktur Astra, menekankan bahwa kerja sama ini melanjutkan komitmen Astra dalam pengembangan digital. “Pengalaman Equinix di bidang infrastruktur digital dipadukan dengan pemahaman Astra akan pasar lokal akan memastikan JK1 mampu menjawab kebutuhan bisnis di seluruh Indonesia,” paparnya.
Spesifikasi Teknis JK1
Berikut detail utama pusat dataJK1:
- Lokasi: Kawasan bisnis pusat Jakarta, dekat dengan pertukaran internet utama.
- Kapasitas: Fase pertama menyediakan 550 kabinet, dengan rencana ekspansi hingga 1.600 kabinet dan ruang kolokasi seluas 5.300 meter persegi.
- Layanan: Akses ke layanan interkoneksi Equinix seperti Equinix Fabric dan Equinix Internet Access untuk membangun ekosistem digital perusahaan.
- Efisiensi Energi: Menggunakan sistem pendingin Cooling Array dan liquid cooling untuk beban kerja tinggi seperti AI. Memiliki Power Usage Effectiveness (PUE) 1,41 dan memenuhi standar ASHRAE A1A.
- Sustainabilitas: 100% energi bersumber dari Renewable Energy Credits (RECs). Equinix sendiri telah mencapai 96% penggunaan energi terbarukan di operasi globalnya pada 2024.
JK1 juga menjanjikan uptime lebih dari 99,999%, sejalan dengan standar pusat dataEquinix di seluruh dunia. Di Asia-Pasifik, perusahaan ini kini mengoperasikan 60 pusat datadi 16 kota, termasuk Australia, Jepang, dan Singapura. Kehadiran JK1 diharapkan memperkuat jaringan regional Equinix sekaligus mendukung transformasi digital Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan fasilitas mutakhir ini, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai tujuan investasi teknologi di kawasan, siap bersaing dalam era ekonomi berbasis data dan AI.