Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Jejak Tsunami Purba Ditemukan di Pesisir Selatan Jawa

2
×

Jejak Tsunami Purba Ditemukan di Pesisir Selatan Jawa

Sebarkan artikel ini

Worldsbeyondnft.comPenelitian lapangan terbaru oleh BRIN, ITB, dan LIPI menemukan lapisan sedimen purba endapan pasir, kayu, dan mikroorganisme laut dalam di daerah seperti Lebak, Pangandaran, Cilacap, dan Kulon Progo. Jejak ini diperkirakan berasal dari tsunami raksasa di masa lalu, beberapa di antaranya terjadi sekitar 1.800 tahun lalu menunjukkan bahwa gelombang besar pernah merangsek hingga 1,5-2,5 km ke daratan. Analisis radiokarbon dan mikrofauna memperkuat bahwa endapan tersebut benar berasal dari tsunami, bukan banjir biasa.

Pola Perulangan Tsunami Setiap 600–800 Tahun

Data paleotsunami menunjukkan bahwa tsunami besar di selatan Jawa terjadi secara berulang pada interval sekitar 600–800 tahun. Jejak tsunami diketahui terjadi sekitar 400, 1.000, dan 1.800 tahun lalu. Erosi sedimentasi dan hasil hitung perulangan secara matematis menyiratkan kemungkinan tsunami berikutnya akan datang dalam waktu kurang lebih 200 tahun ke depan. Dengan kata lain, bukan soal “apakah” tsunami besar bisa datang, tapi “kapan” waktunya kembali terjadi..

Zona Megathrust Selatan Jawa sebagai Sumber Potensi Besar

Wilayah selatan Jawa berada di atas zona subduksi Sunda Trench (Java Trench) sepanjang lebih dari 800 km yang berpotensi menghasilkan gempa megathrust magnitudo sekitar 9 atau bahkan lebih besar. Meskipun dalam catatan sejarah gempa besar di selatan Jawa belum tercatat gempa ≥9, analisis seismic gap dan model pemantulan palsu menunjukkan akumulasi tegangan yang signifikan. Skenario terburuk memperlihatkan tsunami dengan tinggi gelombang mencapai hingga 20 meter, khususnya di pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kejadian Tsunami Terdokumentasi di Masa Kini

Dalam dua dekade terakhir, tsunami mematikan pernah terjadi di pesisir selatan Jawa akibat gempa magnitude 7-an. Tsunami Banyuwangi tahun 1994 (M 7.8) menimbulkan gelombang hingga 13-14 m dan korban jiwa sekitar 250 orang. Pada 2006, gempa di Pangandaran (M 7.7) memicu tsunami setinggi hingga 17 m dan menyebabkan lebih dari 600 korban. Kendala pada deteksi dini dan waktu respons menjadi tantangan utama saat itu..

Implikasi Mitigasi dan Kesiapsiagaan Masa Depan

Penemuan geologi ini menegaskan bahwa kawasan pesisir selatan Jawa menyimpan risiko tinggi terhadap tsunami masa depan. BRIN dan lembaga riset menyarankan integrasi data ini dalam perencanaan infrastruktur strategis—seperti bandara, pelabuhan, dan lokasi wisata. BMKG terus memperkuat sistem mitigasi dan peringatan dini khusus untuk zona selatan Jawa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Waktu tempuh tsunami diperkirakan hanya 15–17 menit dari sumber gempa ke daratan pesisir Lebak Banten, dengan potensi rendaman hingga lebih dari 3 meter dan jarak genangan mencapai 1,7 km dari bibir pantai.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, temuan ilmiah ini memperkuat keyakinan bahwa tsunami besar pernah terjadi di selatan Jawa dan sangat mungkin terjadi lagi. Penting bagi masyarakat dan pembuat kebijakan untuk memahami bahwa ancaman ini nyata dan memerlukan kesiapsiagaan serius. Jika kamu ingin mengetahui peta wilayah rawan, rekomendasi mitigasi lebih detail, atau langkah kesiapsiagaan rumah tangga, saya bisa bantu menjelaskan lebih lanjut!

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *