Worldsbeyonnft.com – Kripto sering dikaitkan dengan kejahatan siber, namun laporan terbaru dari Wall Street Journal (WSJ) mengungkap bahwa aset digital ini kini juga menjadi sasaran kejahatan di dunia nyata. Seiring banyaknya whales (pemegang kripto besar) yang menyimpan aset mereka di dompet dingin (cold wallets)—yang tidak terhubung internet—mereka justru menjadi target pencurian, perampokan, bahkan sampai penculikan di dunia nyata.
Tren “Serangan Kunci Inggris” dan Modus Kejahatan
Menurut WSJ, dalam setahun terakhir, puluhan kasus “serangan kunci Inggris” (pemaksaan dengan alat sederhana untuk menyiksa korban) dilaporkan ke pemerintah global. Korban dipilih karena kepemilikan kripto mereka. Prancis saja mencatat setidaknya 5 kasus dalam beberapa bulan terakhir.
Contoh nyata terjadi pada Maret lalu, ketika Amouranth, streamer Twitch ternama, menjadi target perampokan di rumahnya di Houston. Tiga pelaku masuk ke kompleksnya dan meminta ia menyerahkan aset kripto. Meski laptop nya dicuri, suami Amouranth berhasil mengusir mereka sebelum pelaku mengakses dompet digitalnya. Pelaku ternyata tiga remaja, namun WSJ menyebut ada indikasi keterlibatan jaringan kejahatan terorganisir.
Pada 2023, Remy St. Felix (24 tahun) dari Florida dihukum 47 tahun penjara karena memimpin geng yang melakukan perampokan rumah terhadap pemegang kripto. Kelompok ini berhasil mencuri $3,5 juta dengan cara memborgol korban, mengancam senjata, dan memaksa transfer aset.
Bagaimana Cara Penculik Memilih Korban?
Pelaku umumnya menargetkan orang yang pamer kekayaan di platform online. Kebocoran data dari bursa kripto seperti Coinbase dan Ledger juga memperburuk situasi. Pada kasus Ledger, informasi 270.000 pengguna—termasuk nama, email, dan alamat—bocor dan diunggah ke internet.
Bahkan David Balland, CEO Ledger, menjadi korban penculikan brutal. Ia dan istrinya disekap selama dua hari sementara pelaku meminta tebusan dalam kripto. Untuk memaksa pembayaran, pelaku memotong jari Balland dan mengirim fotonya ke eksekutif Ledger. Korban akhirnya dibebaskan setelah beberapa kali transfer dilakukan. Kasus ini mendorong Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau bertemu pelaku industri untuk membahas langkah keamanan.
Langkah Pencegahan
Peningkatan kejahatan ini menunjukkan bahwa keamanan fisik sama pentingnya dengan keamanan digital bagi pemilik kripto. Beberapa rekomendasi ahli meliputi:
- Hindari pamer kekayaan di media sosial atau platform publik.
- Gunakan layanan penyimpanan aset yang menawarkan proteksi fisik.
- Waspada terhadap kebocoran data dengan rutin memantau aktivitas akun.
Meski kripto menawarkan anonimitas, kepemilikan dalam jumlah besar tetap menarik perhatian kriminal. Kombinasi antara keamanan siber dan kesadaran akan risiko fisik menjadi kunci untuk melindungi aset di era digital ini.