Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internet

Pengguna Threads Makin Sesak, Iklan Muncul Makin Padat

40
×

Pengguna Threads Makin Sesak, Iklan Muncul Makin Padat

Sebarkan artikel ini
iklan di threads semakin padat

Platform media sosial Threads kini mengalami perubahan besar. Setelah mengalami lonjakan pengguna dalam beberapa bulan terakhir, banyak pengguna mulai mengeluhkan semakin padatnya tampilan feed karena dipenuhi oleh iklan dan konten promosi.

Awalnya, Threads digadang-gadang sebagai alternatif santai dari X (Twitter) yang lebih fokus pada percakapan ringan tanpa gangguan iklan berlebihan. Namun kini, situasinya mulai berubah — banyak pengguna mengaku kenyamanan mereka menurun akibat terlalu banyak konten sponsor yang muncul di antara unggahan teman atau akun yang diikuti.


Lonjakan Pengguna Sejak Meta Integrasikan Threads ke Instagram

Menurut laporan Kompas Tekno, lonjakan pengguna Threads terjadi sejak Meta (induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp) memperkuat integrasi antara Threads dan Instagram.
Kini, pengguna Instagram bisa langsung membuat akun Threads tanpa perlu mendaftar ulang, cukup dengan satu klik.

Strategi ini sukses menaikkan jumlah pengguna aktif Threads hingga lebih dari 200 juta pengguna global pada akhir Oktober 2025.
Namun, peningkatan pesat tersebut juga mendorong Meta memperluas monetisasi melalui iklan digital, langkah yang dianggap perlu untuk menyaingi pendapatan iklan dari X dan TikTok.

Sayangnya, perubahan itu justru menimbulkan efek samping: feed Threads menjadi lebih padat dan tidak selektif.


Iklan Muncul Lebih Sering dan Tak Relevan

Banyak pengguna melaporkan bahwa iklan di Threads kini muncul setiap 3–4 unggahan sekali, dan sebagian besar tidak relevan dengan minat mereka.
Ada yang menampilkan produk luar negeri, aplikasi investasi, hingga promosi game online.

“Awalnya Threads terasa bersih dan bebas distraksi. Sekarang, rasanya seperti Instagram versi teks yang penuh iklan,”
tulis salah satu pengguna di forum Reddit.

Algoritma Threads diduga masih dalam tahap penyesuaian. Iklan yang seharusnya dipersonalisasi justru sering tidak sesuai dengan kebiasaan pengguna, mirip dengan fase awal Facebook Ads saat diluncurkan bertahun-tahun lalu.


Meta Fokus pada Monetisasi, Bukan Sekadar Pertumbuhan

Meski menuai kritik, langkah Meta menambah slot iklan dianggap wajar secara bisnis.
Setelah mencapai basis pengguna besar, perusahaan kini beralih fokus pada monetisasi platform.

Menurut laporan internal yang dikutip The Verge, Threads kini tengah diuji sebagai saluran iklan lintas platform yang terhubung dengan data Instagram dan Facebook.
Artinya, pengiklan bisa menargetkan audiens Threads berdasarkan aktivitas mereka di aplikasi Meta lain — sebuah strategi yang berpotensi meningkatkan efektivitas kampanye digital.

Namun, banyak pengamat menilai bahwa langkah ini berisiko mengorbankan pengalaman pengguna.

“Threads awalnya populer karena terasa ringan dan bebas dari tekanan sosial serta iklan.
Sekarang, Meta tampak mengulangi pola yang sama seperti di Facebook dan Instagram,”
ujar analis media sosial dari Insider Intelligence, Jasmine Enberg.


Efek ke Pengguna dan Brand

Dari sisi pengguna, banyak yang mulai mengurangi waktu penggunaan Threads karena merasa feed terlalu ramai dan kehilangan kesan pribadi.
Sebagian lainnya memilih beralih ke platform alternatif seperti X, Bluesky, atau Mastodon yang dianggap lebih organik.

Sementara bagi brand dan pengiklan, situasi ini justru bisa menjadi peluang.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna aktif, Threads menjadi lahan baru untuk promosi digital, terutama karena audiensnya cenderung lebih muda dan aktif berdiskusi.

Namun, efektivitas iklan Threads masih dipertanyakan karena algoritma penargetannya belum matang.
Banyak pelaku bisnis digital menilai bahwa CTR (Click-Through Rate) iklan Threads masih jauh di bawah Instagram dan TikTok.


Reaksi Komunitas Online

Tren meningkatnya iklan di Threads kini menjadi topik hangat di komunitas global.
Beberapa pengguna mulai membagikan tangkapan layar feed mereka yang hampir seluruhnya diisi oleh iklan.
Di X (Twitter), tagar #ThreadsAdsOverload sempat viral, berisi keluhan pengguna yang merasa Threads kini kehilangan ciri khasnya sebagai platform percakapan ringan.

Sebagian lainnya menyarankan Meta untuk menambahkan fitur “Hide Sponsored Post” agar pengguna bisa mengatur seberapa banyak iklan yang ingin mereka lihat.
Sayangnya, hingga saat ini, Meta belum menanggapi permintaan tersebut secara resmi.


Threads Masih dalam Tahap Eksperimen

Perlu diingat, Threads masih tergolong platform baru.
Meta sendiri beberapa kali menegaskan bahwa sistem algoritma dan iklan Threads masih dalam tahap pengujian.

Langkah Meta ini juga sejalan dengan tren industri media sosial saat ini, di mana semua platform berusaha memperluas sumber pendapatan di tengah penurunan belanja iklan digital global.

“Kami terus melakukan eksperimen agar Threads menjadi ruang percakapan yang sehat dan relevan bagi pengguna dan pengiklan,”
kata juru bicara Meta dalam pernyataannya kepada Kompas Tekno.


Kesimpulan

Threads kini berada di persimpangan: antara menjaga kenyamanan pengguna atau mengejar pendapatan iklan.
Di satu sisi, Meta berhasil meningkatkan jumlah pengguna dengan cepat. Namun di sisi lain, ledakan iklan justru membuat platform ini kehilangan daya tarik awalnya.

Jika Meta tidak segera menyeimbangkan antara pengalaman pengguna dan strategi bisnis, Threads berisiko mengalami kejenuhan seperti yang dulu dialami Facebook.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *